ANBK SD 2022 DI LAMONGAN BERJALAN SUKSES

Asesmen Nasional Berbasis Komputer yang diselenggarakan Kemendikbudristek merupakan penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan. Asesmen Nasional tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. ANBK adalah penilaian yang fokus melakukan tindakan evaluasi input, proses, dan output pembelajaran melalui serangkaian tahapan tertentu, selain itu ANBK juga sebagai sebuah evaluasi yang dilakukan pemerintah untuk pemetaan mutu sistem pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

Seperti kita ketahui, Asesmen Nasional sudah memasuki tahun kedua pelaksanaan mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA sederajat. ANBK SD dilaksanakan setelah pelaksanaan pada jenjang SMA sederajat dan disusul SMP sederajat. Tahapan pelaksanaan ANBK SD mulai dari penarikan data di BIOAN selanjutnya dilaksanakan Simulasi sebagai pengenalan system kerja aplikasi exambrows yang digunakan, dan tahapan selanjutnya adalah Gladi bersih yang merupakan satu di antara berbagai tahapan persiapan teknis menjelang pelaksanaan ANBK 2022.

ANBK SD 2022 di Kabupaten Lamongan setelah melalui simulasi, gladi bersih, dan akhirnya pada pelaksanaan ANBK utama, mayoritas memilih pelaksanaan moda daring. Dari keseluruhan rangkaian kegiatan, hingga pada akhirnya ANBK SD  Utama yang terlaksana dalam empat gelombang, Kabupaten Lamongan sukses melaksanakan 100 % tanpa kendala. Artinya, seluruhnya terekam dalam sistem pusat dan tidak ada PU (Penjadwalan Ulang).

Salah satu proktor kecamatan Sambeng menyampaikan, “ANBK SD tahun ini lebih lancar, mungkin karena sudah pengalaman kedua dan mayoritas sudah siap melaksanakan moda daring karena terpenuhinya fasilitas dari bantuan chrome book”. Proktor juga menjelaskan, setiap gelombang dilaksanakan dalam dua hari. “Yang pertama Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) peserta didik, kedua Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter peserta didik, dan ketiga Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan”, lanjutnya.